Sejak digelar pertama di tahun 2007, Ngayogjazz tidak hanya menyuguhkan penampilan dari musisi-musisi
ternama dalam dan luar negeri, namun juga memberikan ruang bagi musisi muda dan komunitas untuk
berkarya, mendokumentasikan, dan mempresentasikan karyanya ke publik. Misi mempersiapkan
masyarakat agar dapat mengapresiasi produk-produk seni budaya juga terus diusung.
Tagline “Tetep Ngejazz lan Waspada”
Tahun ini Ngayogjazz memilih tagline “Tetep Ngejazz lan Waspada” atau dalam bahasa Indonesia berarti
‘tetap ngejazz dan waspada’. Tagline ini diambil dari peribahasa jawa “Tetep Eling lan Waspada” atau
‘Tetap Ingat dan Waspada’. Melalui tagline ini Ngayogjazz mengajak para pelaku festival pertunjukan,
musisi, dan juga penikmatnya, untuk terus berkreasi tetapi tetap waspada dan selalu menjaga keselamatan
bersama di tengah pandemi yang belum selesai.
Rangkaian Acara
Demi menambah semarak pelaksanaannya, Ngayogjazz 2021 akan diawali dengan serangkaian acara, yaitu:
● Workshop Reriungan
Sebuah wadah bagi beberapa komunitas jazz untuk berkumpul, berbagi pengetahuan, dan berkarya
bersama musisi Jazz Sri Hanuraga (peraih AMI AWARD untuk Artis Jazz Instrumentalia Terbaik
2016). Workshop ini dilaksanakan secara daring selama satu bulan sebelum pelaksanaan
Ngayogjazz. Hasil kolaborasi mereka kemudian akan dipresentasikan di Ngayogjazz 2021.
● LEKASAN Ngayogjazz: 16 dan 18 November 2021
Ngobrol ngalor ngidul, kanan kiri, atas bawah, luar dalem tentang Ngayogjazz 2021 yang akan
dipandu langsung oleh MC-MC Ngayogjazz menghadirkan karya-karya dari komunitas-komunitas
jazz Jogja. Acara ini akan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Ngayogjazz.
● Konser Hybrid (Daring dan Luring)
Dapat disaksikan secara daring dan luring pada Sabtu Kliwon, 20 November 2021, disiarkan
langsung dari Dusun Karang Tanjung, Desa Pandowoharjo, Ngaglik, Sleman. Menampilkan
sejumlah musisi ternama seperti: Krakatau Ethno, Balawan & Brayat Endah Laras, Nita Aartsen &
JogJaC Team (Mike Del Ferro, Alexander, Olaf Keus, Kuba Skowronski), Kua Etnika & Peni Candra
Rini, Peemaï (Prancis), Mario Zwinkle and Joyosudarmos, Noto dan Swingayogya, dan tentunya
komunitas jazz se-Nusantara.
Ngayogjazz 2021 dapat disaksikan secara langsung terbatas di lokasi dengan cara membeli tiket
terlebih dahulu seharga Rp50.000,00 per orang di aplikasi visitingjogja. Tiket ini nantinya dapat
ditukarkan dengan paket produk UMKM Desa Karang Tanjung. Masyarakat yang ingin menonton
langsung juga wajib memenuhi syarat, seperti berusia di atas 12 tahun, sehat jasmani dan rohani,
telah melakukan vaksinasi Covid-19 dosis lengkap, dan bersedia menerapkan standar protokol
kesehatan yang berlaku selama berada di lokasi.
Tentang Desa
Ngayogjazz memutuskan untuk kembali berkunjung ke desa yang pernah ditempati untuk pelaksanaan
Ngayogjazz. Salah satu desa yang menyambut ajakan Ngayogjazz adalah Padukuhan Karang Tanjung,
Pandowoharjo, Sleman.
Karang Tanjung merupakan desa wisata berbasis kampung iklim. Artinya, masyarakat di sini sadar akan
kelestarian lingkungan hidup dalam rangka mendorong masyarakat untuk melakukan peningkatan adaptasi
terhadap perubahan iklim. Karang Tanjung menjadi desa yang aktif dan tanggap terhadap perubahan iklim.
Ada beberapa langkah nyata yang kemudian diwujudkan oleh Karang Tanjung sebagai upaya untuk tanggap
terhadap perubahan iklim, termasuk diantaranya menghijaukan desa dan pengelolaan kompos secara
mandiri.
Selain Potensi UMKM juga sangat bekembang di Karang Tanjung, banyak juga potensi budaya yang akan
dihadirkan untuk Ngayogjazz 2021 seperti Bregada, Jatilan Edan-edanan, dan Cokekan.
Info Ngayogjazz 2021 :
▪ Email : komunikasi.ngayogjazz@gmail.com
▪ Website : www.ngayogjazz.com
▪ YouTube : Ngayogjazz
▪ Facebook : Ngayogjazz
▪ Instagram : @ngayogjazz
▪ Twitter : @ngayogjazz