Seiring dengan penurunan kasus covid-19, sejumlah fasilitas publik termasuk di antaranya kawasan wisata mulai dibuka untuk umum. Namun pembukaan kawasan wisata dan obyek wisata ini harus diimbangi dengan penerapan protokol kesehatan ketat serta dengan persyaratan sudah divaksin.
Salah satu destinasi yang sudah dibuka yakni kawasan wisata Malioboro, Kota Yogyakarta.
Anda bisa mengunjungi Malioboro dengan terlebih dahulu melakukan scan barcode PeduliLindungi serta mematuhi aturan semisal pembatasan jumlah pengunjung.
Nah jika Anda sudah cukup puas mengunjungi Malioboro, cobalah untuk mengunjungi obyek wisata lainnya yang lokasinya berdekatan dengan Jalan Malioboro.
Di lokasi ini, Anda bisa mengunjungi obyek wisata sejarah dan edukatif di museum-museum yang tersebar di beberapa titik berdekatan dengan Jalan Malioboro.
Meski demikian, bukan tidak mungkin pembukaan museum akan segera dilaksanakan jika tren kasus covid-19 terus menunjukkan penurunan.
Berikut ini daftar museum yang dekat dengan Jalan Malioboro yang bisa Anda kunjungi terutama ketika obyek-obyek wisata ini sudah dibuka untuk umum :
1. Museum Benteng Vredeburg
Museum Benteng Vredeburg berada di depan Istana Kepresidenan Yogyakarta, sekitar 500 meter dari Pasar Beringharjo.
Museum Benteng Vredeburg ini merupakan bangunan bekas benteng kolonial. Bangunan yang awalnya merupakan kompleks militer tersebut kemudian diubah menjadi museum perjuangan kemerdekaan Indonesia yang dibuka pada tahun 1992.
Museum ini menyajikan sangat banyak koleksi diorama yang terbagi ke dalam empat ruangan utama. Yakni Diorama I, Diorama II, Diorama III dan Diorama IV.
Adapun Ruang Diorama I terdiri dari 11 minirama yang menggambarkan peristiwa sejak periode Pangeran Diponegoro sampai masa pendudukan Jepang di Yogyakarta.
Ruang Diorama II terdiri dari 19 minirama yang menggambarkan peristiwa sejarah Proklamasi Kemerdekaan sampai dengan Agresi Militer Belanda di Indonesia.
Ruang Diorama III terdiri dari 18 minirama yang menggambarkan peristiwa sejak adanya Perjanjian Renville sampai pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat.
Serta Ruang Diorama IV yang terdiri dari 7 buah minirama yang menggambarkan peristiwa sejarah pada saat periode Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai pada Masa Orde Baru.
2. Museum Bank Indonesia, Yogyakarta
Siapa sangka di Gedung Bank Indonesia yang berada di perempatan Nol Kilometer, Yogyakarta tersebut ada museum yang menyajikan koleksi-koleksi numismatik.
Ruang museum ini berada satu kompleks dengan ruangan perpustakaan.
Ada dua ruangan pamer utama di sini.
Anda bisa menyaksikan berbagai macam koleksi uang. Ada uang pada masa penjajahan Belanda, uang pada masa penjajahan Jepang, hingga uang pada masa pascakemerdekaan.
Sebagai informasi, Bank Indonesia-Yogyakarta ini dulunya merupakan Kantor De Javasche Bank (DJB) Cabang Yogyakarta yang dibuka pada tanggal 1 April 1879. Kantor cabang ini merupakan kantor cabang ke-8 DJB. Pada awal berdirinya, Kantor DJB Cabang Yoyakarta menggunakan bangunan yang terletak di Kampung Gondomanan, kemudian pindah ke gedung permanen yang saat ini ditempati. Gedung tersebut selesai dibangun pada tanggal 15 Februari 1915. Pemimpin cabang pertamnya adalah AF van Suchtelen.
Pada masa pendudukan Jepang, kegiatan DJB terhenti akibat kebijakan penglikuidasian seluruh bank Belanda, Inggris, dan beberapa bank China oleh Jepang. Setelah mengalami masa nasionalisasi tahun 1951, kegiatan di kantor cabang ini dilanjutkan oleh Bank Indonesia menjadi Kantor Bank Indonesia Yogyakarta mulai 1 Juli 1953.
3. Museum Kereta Kraton
Museum Kereta Keraton Yogyakarta berada di Jalan Rotowijayan, Kadipaten, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta.
Di sini pengunjung bisa menyaksikan berbagai macam kereta kuda milik Keraton Kasultanan Yogyakarta.
Koleksi Museum Kereta Keraton Yogyakarta dikhususkan pada alat transportasi berupa kereta kuda yang pernah digunakan, baik sebagai kendaraan utama Kasultanan Yogyakarta yang digunakan untuk kepentingan Keraton, maupun pribadi Sultan.
Kereta kuda koleksi museum tersebut telah berusia puluhan tahun, bahkan ada pula yang mencapai usia ratusan tahun.
Anda penasaran ingin mengunjunginya? Lokasinya tak jauh dari kawasan Nol Kilometer. Anda bisa jalan kaki mengarah ke Kraton Yogyakarta lalu menuju ke Jalan Rotowijayan.
4. Museum Sonobudoyo
Sebagaimana Museum Kereta Kraton Yogyakarta, Museum Sonobudoyo juga berada di kawasan Alun-alun Utara, Kraton Yogyakarta.
Museum Sonobudoyo memiliki ribuan koleksi yang terbagi ke dalam 11 ruang utama. Meliputi Pendopo, Ruangan Pengenalan, Ruang Prasejarah, Ruang Masa Klasik dan Peninggalan Islam, Ruang Batik, Ruang Wayang, Ruang Topeng, Ruang Ukir, Ruang Senjata, Ruang Dolanan Anak, Ruang Bali, serta ruangan terbuka tempat menyimpan peninggalan-peninggalan arkeologis berupa arca.
Museum Sonobudoyo tepatnya berada di jalan Pangurakan No.6, Ngupasan, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
5. Taman Pintar
Sebelah timur Jalan Malioboro, Anda bisa menemukan Taman Pintar.
Ini merupakan destinasi wisata edukatif yang cocok dikunjungi bersama dengan anak-anak Anda.
Di sini terdapat berbagai macam koleksi media pembelajaran tentang ilmu pengatahuan dan teknologi. Yang disimpan di sejumlah wahana.
Ada Science Theater, Wahana Bahari, Zona Pengolahan Sampah, Gedung Oval, Planetarium, Gedung Kotak, Gedung Paud, Zona Perpustakaan, Kampung Kerajinan, serta playground.
Lokasi Taman Pintar, berada tak jauh dari Museum Benteng Vredeburg dan Museum Bank Indonesia, tepatnya di di Jalan Panembahan Senopati No. 1-3, Yogyakarta.
Demikian, daftar 5 museum yang lokasinya berada dekat dengan Jalan Malioboro. Jangan lupa memasukkan kelima museum ini ke dalam daftar kunjungan Anda ketika berlibur ke Yogyakarta, terutama ketika museum-museum tersebut sudah dibuka untuk umum.
Jangan lupa untuk selalu menerapkan protokol kesehatan, menggunakan masker, dan bentengi tubuh Anda dengan vaksinasi. (*)
[ sumber : jogja.tribunnews.com | Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar ]